Read More

Slide 1 Title Here

Slide 1 Description Here
Read More

Slide 2 Title Here

Slide 2 Description Here
Read More

Slide 3 Title Here

Slide 3 Description Here
Read More

Slide 4 Title Here

Slide 4 Description Here
Read More

Slide 5 Title Here

Slide 5 Description Here

Senin, 30 September 2013

teknik informatika atau sistem informasi ?

Sebuah pertanyaan simpel yang dapat membuat saya bingung untuk memilih mana yang terbaik dan mana yang paling cocok untuk saya. Memang dari SMP sampi SMK sedikit banyak saya tau dengan yang namanya komputer dan internet. Nah, setelah lulus dari SMK saya berniat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pada awalnya saya sih tidak sebingung ini, karena jurusan di SMK saya Akuntansi. ketika mendaftar disalah satu perguruan tinggi negeri yang ada di daerah saya, saya hampir memilih akuntansi. kemudian ada salah seorang teman kakak saya yang nyaranin di jurusan Teknik informatika atau nggak di sistem informasi saja, tanpa pikir panjang saya memilih jurusan Teknik Informatika (TI) sedangkan alternatifnya adalah jurusan Sistem Informasi (SI).
 

Lalu saya mencoba mendaftar di perguruan tinggi swasta. Disinilah kebingungan mulai melanda saya. Saya harus menentukan 1 pilihan dari kedua jurusan tersebut. Teknik Informatika atau Sistem Informasi? Entahlah saya bingung sekali dalam hal memilih jurusan yang tepat. Saya juga tidak tau letak perbedaannya dimana, antara jurusan Teknik Informatika dengan Sistem Informasi. Kata teman saya:

Jurusan Teknik Informatika itu sangat berat. Kamu harus pandai menggunakan logikamu. Dalam hal ini kamu harus menyukai pelajaran matematika. Algoritma adalah makanan kamu sehari-hari. Apabila kamu tidak menyukai pelajaran matematika sebaiknya jangan memilih jurusan Teknik Informatika.

Dan saudara saya pun juga mengatakan hal demikian. Saya disarankan untuk memilih jurusan Sistem Informasi saja. Sebab katanya jurusan Sistem Informasi itu lebih mengarah ke penerapan komputer untuk dunia bisnis dan manajemen. Dan kata orang-orang juga jurusan Sistem Informasi itu lebih ke pemograman.


Kalau ditanya saat ini saya mau memilih jurusan yang mana, saya memilih jurusan Sistem Informasi. Mengapa? Sebab, saya sudah memikirkannya matang-matang. Jujur saja dari dulu saya tidak begitu suka dengan pelajaran matematika. Berhubung Teknik Informatika itu menurut pengamatan saya juga cukup berat. Akhirnya saya memilih jurusan Sistem Informasi. Saya juga suka dengan program-program komputer apalagi sudah mencakup dengan dunia bisnis. Impian yang selalu saya dambakan dari dulu adalah semoga saya nantinya dapat menjadi salah seorang mahasiswa yang berprestasi dan sukses. Dan dapat membahagiakan kedua orang tua saya. serta tidak lupa menjadi ahli di bidang sistem informasi. Amin :)


Buat teman-teman yang juga merasa bingung mau memilih jurusan mana, semoga apa yang saya tulis ini dapat sedikit membantu menentukan mana jurusan yang paling tepat untuk teman-teman semua. Namun, jika dilihat-lihat jurusan Teknik Informatika itu tak seburuk apa yang dibayangkan. Tergantung sama pribadi kita masing-masing bisa/tidak menjalankannya. Semua pilihan tergantung di tangan kita. ^^

Read More

Sabtu, 26 Januari 2013

Cara Jitu Menumbuhkan Semangat Belajar Pada Anak



Nah, ini adalah tema yang sering ditunggu-tunggu oleh orangtua dan juga sering banyak dikeluhkan orangtua. “Kenapa anak saya ngga senang belajar, maen aja seharian”, keluh seorang Ibu yang hadir diseminar saya. Para pembaca, percayakah Anda bahwa kehidupan sejati kita manusia adalah seorang pembelajar? Tapi kita sering memberikan perlakuan yang tidak menyenangkan saat anak belajar (secara tidak sadar) bahkan dulu kita pun mungkin diberikan stimulasi yang salah sehingga belajar itu tidak menyenangkan.
Misalnya, saat anak kita bayi dan berumur 1 tahun. Dia ingin memasukan semua barang yang dapat ia pegang ke dalam mulutnya, benar? Nah yang kebanyakan orang lakukan saat itu adalah berkata “eh… itu kotor, ngga boleh” sambil menarik barang tersebut. Sebenarnya ini adalah perilaku dasar pada saat seorang anak belajar. Kemudian saat dia mulai bisa berjalan, mulai ingin tahu lebih banyak tentang lingkungan sekitar, semakin banyak larangan yang dikeluarkan oleh orangtua ataupun pengasuh. Mungkin karena lelah menjaga anak seharian, sehingga banyak larangan yang dikeluarkan. Padahal ini adalah keinginan mereka untuk tahu (belajar) lebih banyak, mengisi database di otaknya yang masih kosong dan perlu diisi.
Saat mulai bisa berbicara, bertanya ini dan itu. “Ini apa? Kenapa?” Jawaban yang diterima “lha tadi sudah tanya, tanya lagi dasar cerewet” mungkin saat itu pengasuh dan orangtua sedang lelah juga saat menjaganya sehingga malas dan capek untuk memberikan penjelasan dan ini adalah proses belajar seorang anak. Ada barang baru dirumah dan anak ingin memegangnya atau mengetahui lebih dekat, maka kita orangtua dan pengasuhnya menjauhkan barang tersebut darinya, dengan dalih nanti rusak karena barang mahal.
Dari sepenggal contoh diatas dimana ini adalah pengalaman nyata dari saya dan beberapa klien, siapakah yang membuat anak menjadi malas belajar?

Berikutnya ada seorang anak berusia 8 tahun, sebut saja Aji. Orangtuanya sangat mengeluhkan, bahwa anaknya tidak suka belajar dan sudah mendapat peringatan dari gurunya jika tidak ada perubahan sikap maka kemungkinan besar Aji tidak naik kelas. Saat bertemu, saya yakin Aji adalah anak yang luar biasa. Sesaat saya bertanya tentang hobi dan kesukaannya saat bermain, dengan cepat saya mengetahui anak ini luar biasa. Sebab setelah saya Tanya tentang hobinya ternyata sepak bola, dan tim kegemarannya adalah Arsenal (Liga Inggris). Dan Aji, hafal seluruh pemain inti dan cadangan Arsenal, berikut pelatih dan asistennya serta nomor punggung pemain, tanggal ulang tahun pemain serta daftar pencetak goal dan assist (pemberi umpan) dan point klasemen liga dan urutannya. Gila, luar biasa! (dalam hati saya) Ngga ada yang salah sama hardware (otaknya), tapi masalahnya sama Software.
Satu orang anak yang sama, otaknya kalau dibuat belajar pelajaran disekolah tidak berfungsi (berhitung, menghafal) tetapi hafal seluruh pemain Arsenal. Apa anak ini bodoh? Tentunya Anda sepaham dengan saya, jawabanya adalah tidak. Anak ini pandai luar biasa. Hanya saja salah perlakuan sehingga ia malas dan tidak suka belajar.
Lalu apa yang saya lakukan untuk mengubah agar software menjadi baik dan membuat anak ini agar mudah belajar?  Yang saya perbaiki orangtuanya dahulu, sebab untuk anak seusia Aji, jika terdapat masalah dalam hidupnya berarti orangtua yang akan membantu untuk mengatasi masalah anak tersebut. Saya mengajarkan bagaimana berkomunikasi dengan anak dan sifat dari pikiran anak, serta pentingnya menomor satukan cinta dalam mendidik anak, yang semuanya akan sangat panjang jika saya jelaskan disini.

Berikutnya adalah tips bagaimana agar, anak kita menjadi rajin dan mudah sekali belajar dan sekolah.
1. Saat pulang sekolah tanyakan “hai sayang, apa yang menyenangkan hari ini disekolah?” Otomatis otak anak akan mencari hal-hal yang menyenangkan disekolah dan ini secara tidak langsung akan memberitahu sang anak bahwa sekolah adalah tempat yang menyenangkan.
2. Saat anak tidur (Hypnosleep), katakan “makin hari, belajar makin menyenangkan”, “sama halnya dengan bermain, belajar juga sangat menyenangkan”, “mudah sekali bagimu untuk belajar (berhitung, menghafal dll)”.
3. Jelaskan manfaat dari pelajaran yang sedang dipelajari (sesuai dengan minat anak tersebut) misal: dengan mempelajari perkalian, maka saat liburan naik kelas nanti nanti kamu bisa menghitung berapa harga barang yang akan kamu beli di Singapore dan kamu bisa membandingkannya dengan harga di Indonesia. Jika kamu menguasai conversation dalam bahasa inggris maka kamu akan sangat mudah berkomunikasi dengan pelatih sepak bolamu yang dari Thailand.
4. Mintalah guru les pelajarannya (jika ada), sering-sering mengatakan bahwa anak kita adalah anak yang hebat dan luar biasa. Pujian yang tulus dan memompa semangatnya jauh lebih penting dari pada mengajarkan tehnik-tehnik berhitung dan menghafal  yang cepat. Mintalah bantuan orang-orang sekitar termasuk guru untuk meningkatkan harga diri anak kita.
5. Jika anak kita masih kecil dan masih suka dibacakan dongeng, bacakan dongeng dengan posisi memangku dia (dengan posisi yang nyaman, serta memudahkan kita orangtua untuk memberikan ciuman kasih sayang atau pelukan sayang) tujuannya agar anak mengkaitkan membaca buku dengan rasa cinta dari orangtua dan buku adalah hal yang sangat menyenangkan.
6. Gunakan surat rahasia dari orangtua kepada anak, kita bisa berkata “nak, Ibu telah meletakan surat rahasia buat kamu. Cuma kamu dan ibu yang tahu isinya. Ibu letakan dibawah bantal tidurmu, bacalah setelah makan ya”. Isinya bisa berupa kata-kata yang menyemangati anak dalam kegiatan belajar dan sekolahnya.

Read More

Social Profiles

Twitter Facebook Google Plus LinkedIn RSS Feed Email Pinterest

Total Tayangan Halaman

Diberdayakan oleh Blogger.

Pengikut

Copyright © Acshero Zero To Hero | Powered by Bye-Bye